SILABUS MATA
PELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH/MADRASAH
ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)
MATA PELAJARAN
SEJARAH INDONESIA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
|
i
|
I.
PENDAHULUAN
|
1
|
A.
Rasional
|
1
|
B.
Kompetensi Setelah
MempelajariIlmu Pengetahuan Sosial di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
|
3
|
C.
Kompetensi Setelah Mempelajari Sejarah Indonesia di Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan
|
4
|
D. Kerangka
Pengembangan Kurikulum Sejarah Indonesia Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah/Madrasah
Aliyah Kejuruan
|
5
|
E.
Pembelajaran dan Penilaian
|
9
|
F.
Kontekstualisasi
Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi
Lingkungan dan Peserta
Didik
|
12
|
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
A.
Kelas X
B.
Kelas XI
C.
Kelas XII
|
14
14
18
24
|
I.
PENDAHULUAN
A.
Rasional
Tema sentral pengembangan Kurikulum 2013 adalah naskah
yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif,
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam
rangka mewujudkan hal tersebut, maka proses pembelajaran pada satuan pendidikan
harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
bagi tumbuhnya prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan potensi
bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
Pengembangan silabus mata pelajaran Sejarah Indonesia
berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Di dalam pasal 3 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan
ditegaskan bahwa dasar pendidikan nasional adalah Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Sesuai dengan tujuan yang diamanatkan oleh Undang-undang
No. 20 Tahun 2003, maka dikembangkan kurikulum 2013. Berdasarkan Kurikulum
tersebut disusun silabus mata pelajaran Sejarah Indonesia dengan mengintegrasikan
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga kompetensi ini diberikan
dalam bentuk pembelajaran yang berbeda, yakni pengajaran tidak langsung(indirect teaching) untuk kompetensi
sikap, dan pengajaran langsung (direct teaching)
untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Kedua bentuk pengajaran sejarah
ini disinergikan menjadi proses pembelajaran yang diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik sehingga menghasilkan insan Indonesia yang aktif, kritis, kreatif, inovatif, dan
produktif.
Kurikulum 2013 dikembangkan melalui penyempurnaan pola
pikir berkaiatan dengan pembelajaran dan upaya dalam menghadapi abad ke-21
yaitu; (1) peserta didik diberi
tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru bukan satu-satunya sumber
belajar melainkan belajar berbasis aneka sumber; (3) Pendekatan tekstual
menjadi pendekatan proses berbasis kontekstual,sebagai penguatan pendekatan
ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis
kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6)
pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi
pembelajaran dengan keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan
antara keterampilan fisik (hard skills)
dan keterampilan mental (soft skills);
(9) pembelajaran yang mengarahkan peserta didik menjadi pembelajar sepanjang
hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai keteladanan (ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas (tut wuri handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di mana
saja, baik rumah, sekolah, ataupun masyarakat; (12) pembelajaran yang
menjunjung prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta
didik, dan dimana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; (14)
pengakuan atas perbedaan individu dan latar belakang budaya peserta didik.
Secara global pada abad ke-21 ini bangsa Indonesia
menghadapi tantangan yang berat dari dalam maupun luar. Di dala masyarakat,
masyarakat menghadapi berbagai konflik horizontal yang bersifat Suku, Agama,
Ras, dan Antar Golongan (SARA), krisis kepercayaan terhadap aparatur dan
institusi Negara, Korupsi yang melibatkan anggota dewan, pengusaha, dan aparat
penegak hukum semaki merajalela, saling menghujat satu sama lain, jurang
pemisah antara kaya dan miskin semakin lebar, dan fenomena lainnya yang
cendrung mengarah kepada disintegrasi bagsa. Dari luar, bangsa ini dipengaruhi
oleh perkembangan budaya asing yang bebas masuk kedalam negara ini sebagai konsekuensi
dari globalisasi, seperti menghadapi komunitas ASEAN 2020 (ASEAN Community
2020) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2015. Liberalisme, materialisme,
sekulerisme, hedonisme, dan konsumersme mempengaruhi pola pikir dan perilaku
bangsa ini. Ironinya, bangsa ini enggan untuk belajar dari masa lampau,
mengambil pelajaran dari para pendiri bangsa bagaimana setelah melalui proses
yang panjang bangsa ini bisa dipersatukan dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang masih berdiri tegak sampai saat ini.
Untuk memenuhi tuntutan diatas maka diperlukan
pembelajaran sejarah kritis dan komprehensif maka didalam struktur kurikulum
20013 Mata Pelajaran Sejarah menjadi dua bagian mata pelajaran Sejarah
Indonesia yang wajib diikuti oleh peserta didik di SMA/MA dan SMK/MAK serta
sejarah yang masuk dalam program peinatan atau menjadi pilihan pada lintas
minat di SMA/MA.
Pembelajaran Sejarah dirancang untuk membekali peserta
didik dengan keterampilan dan cara berfikir sejarah, membentuk kesadaran
menumbuh kembangkan nilai-nilai kebangsaan, mengembangkan inspirasi, dan
mengaitkan peristiwa lokal dengan peristiwa nasional dalam satu rangkaian
Sejarah Indonesia.
Mata Pelajaran Sejarah Indonesia adalah kajian tentang
berbagai peristiwa sejarah di Indonesia ditujukan untuk membangun memori
kolektif sebagai bangsa agar mengenal jati diri bangsanya dan menjadikannya
sebagai landasan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa
kini dan masa yang akan datang.
Dalam rangka mengimplementasikan kebutuhan tersebut maka
perlu disusun silabus Sejarah Indonesia. Silabus ini kemudian dijabarkan
kedalam Rencana Pelaksanakan Pembelajaran (RPP) oleh guru yang diaktualisasikan
dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutn abad ke-21.
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan
yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak
terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta
tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence)
materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip
keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh
guru (teachable); mudah dipelajari
oleh peserta didik (learnable);
terukur pencapainnya (measurable),
dan bermakna untuk dipelajari (worth to
learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta
didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan
pembelajaran, serta mengakomodasi keunggulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus
mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.
Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan
yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif
dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai
dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus
ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses
pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan kemampuan
peserta didik.
B.
Kompetensi
Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
menjadi salah satu mata pelajaran di pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs),
sedangkan di pendidikan menengah (SMA/MA) IPS dikenal sebagai kelompok
peminatan bersama-sama dengan peminatan MIPA; Bahasa dan Budaya. IPS di
pendidikan dasar khususnya SD, bersifat terpadu-integreted karena itu pembelajarannya tematik. Pada kelas rendah
(I, II, dan III) IPS dipadukan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn,
dan Matematika; pada SD/MI kelas tinggi (Kelas IV, V, dan VI) menjadi mata
pelajaran yang berdiri sendiri. Pada
jenjang SMP/MTs, pembelajarannya bersifat terpadu-korelatif, secara materi
konsep-konsep ilmu sosial dalam IPS belum terikat pada tema. Pada pendidikan
menengah yaitu SMA/MA IPS menjadi kelompok peminatan, yang di dalamnya terdiri
atas mata pelajaran yang berdiri sendiri (monodisipliner)
yaitu Geografi, Sosiologi, Ekonomi, dan Sejarah serta Sejarah Indonesia sebagai
kelompok umum yang wajib dipelajari peserta didik di SMA dan SMK atau MA dan
MAK.
Setelah mengikuti pembelajaran
IPS di pendidikan dasar dan kelompok peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial di pendidikan
menengah, peserta didik akan memiliki kemampuan sebagai berikut.
·
Mengenal dan memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya;
·
Mengaplikasikan teori, pendekatan dan metode ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, dalam penelitian sederhana dan
mengomunikasikan secara lisan dan/atau tulisan sesuai dengan kaidah
penulisan ilmiah dengan memanfaatkan teknologi informasi;
·
Berpikir logis
dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
kreatif, inovatif, kolaboratif dan terampil menyelesaikan
masalah dalam kehidupan masyarakat;
·
Memahami dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan terhadap perkembangan
teknologi dan kehidupan manusia baik di masa lalu maupun potensi dampaknya di
masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya
·
Memiliki komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan serta bangga menjadi warga negara
Indonesia; dan
·
Berkomunikasi, bekerja sama, dan berdaya saing dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, global.
Kemampuan-kemampuan tersebut dapat dirumuskan menjadi tingkatan
kompetensi kerja ilmiah pada setiap jenjang seperti gambar 1.
Gambar1. Peta
Kerja Ilmiah IPS di Pendidikan Dasar dan Kelompok IPS di
Pendidikan Menengah
C.
Kompetensi Setelah
Mempelajari Sejarah Indonesia di Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan
Kompetensi yang dikembangkan dalam mata pelajaran Sejarah
Indonesia pada tingkat SMA/MA,
SMK/MAK meliputi;
Kelas
|
Kompetensi
|
X
|
·
Menganalisis peristiwa
sejarah
·
Mengaitkan antara satu
peristiwa sejarah dengan peristiwa sejarah lainnya
|
XI
|
·
Menganalisis untuk menentukan pokok pikiran (konsep atau
teori)
·
Mengevaluasi
berdasarkan kriteria internal
(berdasarkan pemahaman peserta didik)
|
XII
|
·
Mengevaluasi
berdasarkan kriteria eksternal (berdasarkan pendapat yang sudah teruji dan
berlaku secara umum)
·
Mencipta atau merekonstruksi
peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan
|
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Sejarah Indonesia Sekolah
Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah/ Madrasah Aliyah
Kejuruan
Mata pelajaran Sejarah Indonesia merupakan mata pelajaran
yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah (MA)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
Kerangka Pengembangan Kurikulum Sejarah Indonesia mengombinasikan dua
teori, yakni pendidikan berdasarkan standar (standard-based education)dan kurikulum berbasis kompetensi(competency-based curriculum). Oleh
karena itu, mata pelajaran sejarah berdasarkan standar nasional yang telah
ditetapkan pemerintah tentang standar minimal peserta didik dan memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kombinasi kedua
teori itu tercermin dalam Kompetensi Inti, yakni tingkat kemampuan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada
setiap tingkat kelas atau program.
Tabel 1
KOMPETENSI INTI
JENJANG SMA/SMK
Aspek Kompetensi
|
Kelas X
|
Kelas XI
|
Kelas XII
|
Spiritual
|
Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
|
Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
|
Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
|
Sosial
|
Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
|
Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
|
Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
damai), santun, responsif dan proaktif, sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
|
Pengetahuan
|
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
|
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
|
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
|
Keterampilan
|
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
|
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
|
Mengolah, menalar,
menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
|
Kompetensi Sikap
Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah (MA)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) membahas materi
yang meliputi zaman:
Gambar 2. Ruang
lingkup Sejarah Indonesia
Tabel 2. Peta Materi
Sejarah Indonesia
X
|
XI
|
XII
|
Cara berpikir sejarah
· Cara berpikir kronologis dalam mempelajari sejarah
· Cara berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah
· Cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
|
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme Eropa
·
Proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa
·
Perebutan politik hegemoni bangsa Eropa
·
Strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap
penjajahan bangsa Eropa sampai awal abad ke-20
|
Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan
integrasi bangsa dan Negara RI
·
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman
disintegrasi bangsa
·
Upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan keutuhan
wilayah NKRI
·
Tokoh nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan
keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945-1965
|
Konsep perubahan dan keberlanjutan
·
Makna perubahan
·
Makna keberlanjutan
|
Dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan
pendidikan pada masa penjajahan bangsa
Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia
masa kini
· Politik; struktur pemerintahan
· Budaya; budaya Indis
· Sosial; stratifikasi sosial
· Ekonomi; sistem ekonomi, keuangan dan perbankan
· Pendidikan; sistem kurikulum dan penjenjangan
|
Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai dengan
Demokrasi Terpimpin
· Perkembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya bangsa
Indonesia pada masa awal kemerdekaan
· Perkembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya bangsa
Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
·
Perkembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan
budaya bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
|
Indonesia zaman pra aksara: awal kehidupan manusia
Indonesia
·
Manusia purba
·
Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
·
Corak kehidupan Masyarakat
·
Hasil-hasil budaya masyarakat
·
Nilai-nilai budaya masyarakat
|
Nilai-nilai dan makna Sumpah Pemuda
· Latar belakang Sumpah Pemuda
· Peristiwa Sumpah Pemuda
· Penguatan jati diri Keindonesiaan
· Nilai-nilai Sumpah Pemuda
|
Kehidupan Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru sampai
Reformasi
·
Kehidupan politik dan ekonomi pada masa Orde Baru
·
Kehidupan politik dan ekonomi pada masa Reformasi
·
Peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam perubahan
politik dan ketatanegaraan Indonesia
|
Indonesia zaman Hindu dan Buddha: Silang budaya lokal
dan global tahap awal
·
Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan
Buddha
·
Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha
·
Bukti-bukti kehidupan pengaruh Hindu dan Buddha yang
masih ada sampai masa kini
|
Pendudukan Jepang di Indonesia
·
Kedatangan Jepang
·
Sifat pendudukan Jepang
·
Respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang
|
Peran Bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia
·
Peran Bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia antara
lain: KAA, misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI,
Jakarta Informal Meeting
|
Zaman kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
·
Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Islam
·
Kerajaan-kerajaan Islam
·
Bukti-bukti kehidupan pengaruh Islam yang masih ada
sampai masa kini
|
Tokoh-tokoh nasional dan daerah dalam memperjuangkan
kemerdekaan
|
Prestasi Bangsa Indonesia dalam mengembangkan iptek
pada era kemerdekaan
·
Revolusi hijau
·
Teknologi transportasi
·
Teknologi kedirgantaraan
·
Teknologi komunikasi dan informasi
·
Teknologi arsitektur dan konstruksi
|
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
·
Peristiwa proklamasi Kemerdekaan
·
Pembentukan pemerintahan pertama RI
·
Tokoh proklamator dan tokoh lainnya sekitar proklamasi
|
Kehidupan Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru sampai
Reformasi
·
Kehidupan politik dan ekonomi pada masa Orde Baru
·
Kehidupan politik dan ekonomi pada masa Reformasi
·
Peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam perubahan
politik dan ketatanegaraan Indonesia
|
E.
Pembelajaran dan
Penilaian
Pembelajaran
·
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan
saintifik merupakan kerangka pembelajaran, sebagai bentuk adaptasi dari
langkah-langkah ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah pembelajaran
yang memberikan ruang bagi pembiasaan kecakapan berpikir ilmiah sehingga mampu
mengembangkan kemampuan menemukan(sense
of inquiry) dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Pendekatan
saintifik lebih menekankan pada prosespembelajaran bagaimana pengetahuan itu
diperoleh daripada hasil pengetahuan itu sendiri.
·
Proses pembelajaran dapat diidentikkan dengan proses
saintifik jika berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi,
empiris, dan terukur dengan prinsip-pinsip penalaran yang spesifik. Proses
pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki beberapa langkah, yang mana pada
setiap langkah melekat keterampilan khusus untuk kemudian dipelajari dan di
terapkan secara bertahap oleh peserta didik yaitu: mengamati, menanya,
mengumpulkan sumber/informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
·
Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran sejarah sehingga dapat membangkitkan rasa ingin tahu,sikap kritis,
dan kreativitas peserta didik, antara lain:
1.
Discovery based learning
Gambar 3. Discovery
based learning
2.
Project based learning
Gambar 4. Project
based learning
3.
Problem based learning
Gambar 5. Problem
based learning
Penilaian
Penilaian otentik
memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013. Penilaian otentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar
peserta didik, baik dalam rangka mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar/mengasosiasi, atau mengomunikasikan. Penilaian otentik cenderung fokus
pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk
menunjukkan kompetensi yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Teknik penilaian yang
dapat digunakan antara lain:
·
Sikap sosial dan spiritual: observasi dan jurnal. Penilaian sikap
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik
lebih lanjut sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
·
Pengetahuan: uraian, pilihan ganda, diskusi, tanya jawab,
dan penugasan
·
Keterampilan: unjuk kerja, proyek, produk, portofolio
Penilaian sikap digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
F.
Kontekstualisasi
Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungandan Peserta Didik
Kontekstualisasi pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Indonesia yaitu
suatu cara yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejarah yang dikaitkan
dengan masa kini dan bersifat kontekstual. Ada beberapa cara dalam melakukan kontekstualisasi mata pelajaran Sejarah Indonesia yaitu; (1) pemanfaatan lingkungan dan fenomena sebagai sumber
belajar; (2) pemanfaatan teknologi
informasi; dan (3)pemanfaatan buku teks dan LKS.
Pemanfaatan Lingkungan dan Fenomena
Kontekstualisasi pembelajaran Sejarah Indonesia dengan
pemanfaatan lingkungan dan fenomena yaitu dengan menggunakan sumber-sumber
belajar sejarah yang ada di lingkungan seperti
situs peninggalan sejarah atau lingkungan alam yang ada di sekitar
sekolah atau lingkungan terdekat dan memiliki keterkaitan dengan materi sejarah yang
dipelajari. Misalnya di dekat sekolahterdapat museum, situs
sejarah, hutan yang “disakralkan”, bangunan-bangunan sejarah, dan sebagainya. Dalam lingkungan tersebut
dapat pula menunjukkan adanya fenomena sejarah di masa lalu yang ada kemiripan dengan masa sekarang. Misalnya peninggalan
tata kota pada kota-kota tua di masa lalu dan pengelolaan lingkungannya dengan
penataan kota di masa sekarang. Bahkan juga dari tata kota tersebut bisa
dilihat bagaimana masyarakat masa lalu memelihara lingkungan alam yang penuh
dengan kearifan lokal bisa dikaitkan dengan pelestarian lingkungan sekarang.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu cara
yang dilakukan agar pembelajaran sejarah
menjadi kontekstual dan menarik. Teknologi informasi yang digunakan dapat
berupa informasi
dari link terkait (misalnya google), film dokumenter, foto-foto
sejarah, video sejarah, perpustakaan digital, museum digital, dan sebagainya.
Penggunaan teknologi informasi akan menjadi kontekstual dengan menampilkan
materi sejarah menjadi hidup, seolah-olah hadir pada saat ini dan tidak terjebak
pada pengolahan materi yang bersifat verbalistik seperti metode ceramah.
Pemanfaatan teknologi informasi ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi
daerah dimana satuan pendidikan itu berada.
Pemanfaatan Buku Teks dan LKS.
Buku teks merupakan bahan tertulis yang berfungsi
sebagai sumber belajar utama dan
sekaligus membelajarkan peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Buku teks dapat
pula menjadi pedoman yang menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Dalam penggunaan buku
teks guru dan peserta didik dituntut memahai maksud dan tujuan buku teks, isi
materi, latihan dan tugas yang tercantum dalam buku teks.Khusus bagi guru harus
memiliki kompetensi
dan keterampilan bagaimana menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan berbasis aktivitas belajar peserta didik.
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suplemen yang dibuat
dan digunakan oleh guru untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. LKS
bukan sekedar kumpulan soal-soal, melainkan harus berupa petunjuk kepada peserta didik untuk menyelesaikan suatu tugas
dalam lembar kegiatan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan
dan diperkaya dengan konteks daerah dan/atau sekolah, aspek kekinian, serta
konteks global untuk mencapai kualitas optimal
hasil belajar peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi
pembelajaran tersebut bertujuan agar peserta didik tetap berpijak pada
budayanya, mengenal dan mencintai lingkungan alam serta sosial di sekitarnya,
dikaitkan dengan perkembangan kekinian serta memiliki perspektif global
sekaligus menjadi pewaris bangsa yang tangguh dan berbudaya Indonesia.
II.
KOMPETENSI
INTI, KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran langsung (direct teaching) dan tidak langsung (indirect
teaching). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan menggunakan pengetahuan
melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang menghasilkan pengetahuan
dan keterampilan langsung yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional
effect). Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran melalui
keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran pengetahuan dan
keterampilan yang
diharapkan memiliki dampak pengiring (nurturant effect) terhadap
pembentukan sikap dan perilaku peserta didik. Pembelajaran langsung
dilaksanakan dalam proses pembelajaran Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti-3
dan Kompetensi Inti 4.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap
Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
Kompetensi dasar,
materi pembelajaran, dankegiatan pembelajaran kelas X, XI, dan XII disajikan
pada tabel berikut.
A.
Kelas X
Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar
|
Materi Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
3.1
Memahami konsep berpikir kronologis, diakronik,
sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah
4.1
Menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik,
sinkronik, ruang, dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau
bentuk lain
|
Cara Berpikir Sejarah
· Cara berpikir kronologis dalam mempelajari sejarah
· Cara berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah
· Cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
|
· Membaca buku teks dan/melihat tayangan film pendek tentang aktivitas manusia sehari-hari
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi
tentang informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi
tentang konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu
dalam sejarah
· Mengumpulkan informasi terkait dengan konsep berpikir
kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah dari sumber
tertulis, sumber lainnya dan/atau internet.
· Menganalisis hasil informasi mendapatkan kesimpulan tentang
konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktudalam
sejarah
· Menyajikan secara tertulis kesimpulan tentang konsep
berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah
|
3.2
Memahami konsep perubahan dan keberlanjutan dalam
sejarah
4.2 Menerapkan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam
mengkaji peristiwa sejarah
|
Konsep Perubahan dan Keberlanjutan
· Makna perubahan
· Makna keberlanjutan
|
·
Membaca buku teks
dan/melihat tayangan film pendek tentang aktivitas manusia sehari-hari
·
Membuat dan
mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang informasi tambahan yang
belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang konsep perubahan
dan keberlanjutan dalam sejarah
·
Mengumpulkan
informasi terkait dengan konsep perubahan dan berkelanjutan dalam sejarah
dari sumber tertulis, sumber lainnya dan/atau internet
·
Menganalisis hasil informasi
mendapatkan kesimpulan tentang konsep perubahan dan berkelanjutan dalam
sejarah
·
Menyajikan secara
tertulis kesimpulan tentang konsep perubahan dan berkelanjutan dalam sejarah
|
3.3
Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul
nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
3.4
Memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat
praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat
4.2
Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia purba
dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero
Melayu) dalam bentuk tulisan
4.3
Menyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya
masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan
terdekat dalam bentuk tulisan
|
Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia
Indonesia
·
Manusia purba
·
Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
·
Corak kehidupan masyarakat
·
Hasil-hasil budaya masyarakat
·
Nilai-nilai budaya masyarakat
|
· Membaca buku teks dan/atau
melihat gambar-gambar tentang aktifitas
kehidupan masyarakat zaman praaksara, peta persebaran asal-usul nenek moyang
bangsa Indonesia dan peninggalan hasil
kebudayaan pada zaman praaksara.
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang belum dipahami/ingin
diketahui sebagai klarifikasi
tentang kehidupan manusia
purba, asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, hasil-hasil budaya dan
nilai-nilai budaya zaman praaksara
· Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan mengenai kehidupan manusia purba, asal-usul nenek moyang
bangsa Indonesia, hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara
melalui bacaan sumber-sumber yang ada di
museum atau peninggalan-peninggalan yang ada di lingkungan terdekat
· Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun
dari sumber-sumber lain yang terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang
kehidupan manusia purba, asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, hasil-hasil
dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia
· Menyajikan informasi dalam bentuk laporan tertulis mengenai ; kehidupan
manusia purba, asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia,hasil-hasil dan
nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam
kehidupan lingkungan terdekat
|
3.5
Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya
agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia
3.6
Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat,
pemerintahan, dan budaya pada masa
kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh
bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
4.4
Mengolah informasi tentang proses masuknya agama dan
kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia serta pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan
4.5
Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang
nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan
Buddha yang masih berkelanjutan dalam
kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini
|
Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal
dan Global Tahap Awal
· Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha
· Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha
· Bukti-bukti kehidupan pengaruh Hindu dan Buddha yang masih ada sampai
masa kini
|
· Membaca buku teks dan/atau melihat gambar-gambar peninggalan zaman Hindu
dan Buddha di Indonesia
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi
tentang teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha, perkembangan
masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta
bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha
yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
· Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan mengenai teori masuknya
agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha, perkembangan masyarakat, pemerintahan
dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang masih berlaku
pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini melalui bacaan, pengamatan terhadap sumber-sumber zaman
Hindu dan Budha yang ada di
museum atau peninggalan-peninggalan yang ada di
lingkungan terdekat
·
Menganalisis informasi dan data-data yang didapat dari
bacaan maupun sumber-sumber lain yang
terkait untuk mendapatkan kesimpulan
tentang teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha, perkembangan
masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta
bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha
yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
·
Menyajikan informasi dalam bentuk laporan tertulis
mengenai teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha, perkembangan
masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta
bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha
yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
|
3.7
Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya
agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia
3.8
Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat,
pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
serta menunjukkan contoh bukti-bukti
yang masih berlaku pada kehidupanmasyarakat Indonesia masa kini
4.6
Mengolah informasi teori tentang proses masuknya agama dan
kebudayaan Islam ke Indonesia dengan menerapkan cara berpikir sejarah, serta
mengemukakannya dalam bentuk tulisan
4.7
Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang
nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan
masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini
|
Zaman Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
· Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Islam
· Kerajaan-kerajaan Islam
· Bukti-bukti kehidupan pengaruh Islam yang masih ada sampai masa kini
|
· Membaca buku teks dan melihat
gambar-gambar peninggalan zaman kerajaan Islam di Indonesia
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi
tentang teori masuknya agama dan kebudayaan Islam, perkembangan kehidupan
masyarakat, pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada
kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
· Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan tentang teori masuknya
agama dan kebudayaan Islam, perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan
dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta menunjukkan
contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini melalui bacaan, pengamatan terhadap sumber-sumber zaman
kerajaan-kerajaan Islam yang ada di museum atau peninggalan-peninggalan yang ada di
lingkungan terdekat
· Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun
dari sumber-sumber lain yang terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang
teori masuknya agama dan kebudayaan
Islam, perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan dan budaya pada masa
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
serta menunjukkan contoh bukti-bukti
yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
· Menyajikan informasi dalam bentuk laporan tertulis tentang teori masuknya
agama dan kebudayaan Islam, perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan
dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta menunjukkan
contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini
|
B.
Kelas XI
Alokasi
waktu: 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar
|
Materi Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
3.1
Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan
bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia
3.2
Menganalisis strategi perlawanan bangsa Indonesia
terhadap penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) sampai
dengan abad ke-20
4.1
Mengolah informasi tentang proses masuk dan
perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
4.2
Mengolah informasi tentang strategi perlawanan bangsa
Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda,
Inggris) sampai dengan abad ke-20 dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah
|
Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Eropa
·
Proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa
·
Perebutan politik hegemoni bangsa Eropa
·
Strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap
penjajahan bangsa Eropa sampai awal abad ke-20
|
· Membaca buku teks, melihat gambar-gambar peristiwa-peristiwa penting dan
peninggalan-peninggalan masa penjajahan Eropa, serta peta lokasi perlawanan
bangsa Indonesia terhadap pejajahan Barat
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang proses masuk dan perkembangan
penjajahan bangsa Eropa, serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap
penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) sampai dengan
abad ke-20
· Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan tentang proses masuk dan
perkembangan penjajahan bangsa Eropa, serta strategi perlawanan bangsa
Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda,
Inggris) sampai dengan abad ke-20 melalui bacaan, dan sumber-sumber lain
· Menganalisis informasi yang
didapat dari sumber tertulis dan sumber-sumber lain untuk mendapatkan
kesimpulan tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa,
serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa
(Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) sampai dengan abad ke-20
· Melaporkan hasil analisis dalam bentuk tulisan cerita sejarah tentang
proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa, serta strategi
perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) sampai dengan abad ke-20
|
3.3
Menganalisis dampak politik, budaya, sosial, ekonomi,
dan pendidikan pada masa penjajahan
bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini
4.3
Menalar dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan
pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda,
Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini dan menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah
|
Dampak Penjajahan Bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris) bagi Bangsa Indonesia
·
Politik,
·
Budaya
·
Sosial-ekonomi,dan
·
Pendidikan
|
· Membaca buku teks, melihat gambar-gambar kehidupan politik,budaya,
sosial, ekonomi dan pendidikan pada zaman penjajahan Eropa di Indonesia
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang informasi
tambahan yang belum dipahami/ingin
diketahui sebagai klarifikasi
tentang dampak politik, budaya,
sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) dalam
kehidupan bangsa Indonesia masa kini.
· Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan tentang dampak politik,
budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa
(Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris)
dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini melalui bacaan, dan sumber-sumber
lain
· Menganalisis informasi dan
data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan
kesimpulan tentang dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan
pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam
kehidupan bangsa Indonesia masa kini
· Melaporkan dalam bentuk cerita sejarah tentang dampak politik, budaya,
sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini
|
3.4
Menghargai nilai-nilai Sumpah Pemuda dan maknanya bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa kini
4.4
Menyajikan langkah-langkah dalam penerapan nilai-nilai
Sumpah Pemuda dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa
kini dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
|
Pendidikan dan Pergerakan Nasional
·
Munculnya golongan elite baru Indonesia
·
Tumbuhnya kesadaran awal kebangsaan
·
Organisasi-organisasi kebangsaan
·
Sumpah Pemuda
|
· Membaca buku teks, melihat gambar-gambar aktifitas organisasi pergerakan
nasional, tokoh pergerakan nasional dan pelaksanaan Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang belum
dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi
tentang munculnya golongan elite baru Indonesia, tumbuhnya kesadaran
awal kebangsaan, organisasi-organisasi kebangsaan, dan Sumpah Pemuda.
· Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan tentang munculnya
golongan elite baru Indonesia, tumbuhnya kesadaran awal kebangsaan,
organisasi-organisasi kebangsaan, dan Sumpah Pemuda melalui bacaan, dan
sumber-sumber lain
· Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun
dari sumber-sumber terkait untuk
mendapatkan kesimpulan tentang munculnya golongan elite baru Indonesia,
tumbuhnya kesadaran awal kebangsaan, organisasi-organisasi kebangsaan, dan
Sumpah Pemuda
· Melaporkan dalam bentuk tulisan langkah-langkah dalam penerapan
nilai-nilai Sumpah Pemuda dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia
pada masa kini
|
3.5
Menganalisis sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa
Indonesia
4.5
Menalar sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa
Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
|
Pendudukan Jepang di Indonesia
·
Kedatangan Jepang
·
Sifat pendudukan Jepang
·
Respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang
|
· Membaca buku teks, melihat gambar-gambar peristiwa penting zaman pemerintahan pendudukan Jepang di
Indonesia
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang
proses kedatangan, sifat, dan respon bangsa Indonesia terhadap
pendudukan Jepang
· Mengumpulkan informasi terkait dengan proses kedatangan, sifat, dan
respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang melalui bacaan, internet
dan sumber-sumber lainnya
· Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun
dari sumber-sumber lain untuk
mendapatkan kesimpulan tentang proses kedatangan, sifat, dan respon bangsa
Indonesia terhadap pendudukan Jepang
·
Melaporkan hasil analisis dalam bentuk cerita sejarah tentang proses
kedatangan, sifat, dan respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang
|
3.6
Menganalisis peran tokoh-tokoh nasional dan daerah
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
4.6
Menulis sejarah tentang satu tokoh nasional dan tokoh dari
daerahnya yang berjuang melawan penjajahan
|
Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah Dalam Memperjuangkan
Kemerdekaan
|
· Membaca buku teks, melihat gambar-gambar tokoh-tokoh nasional dan daerah
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang
peran tokoh-tokoh nasional dan daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia
· Mengumpulkan informasi terkait dengan peran tokoh-tokoh nasional dan
daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesiamelalui bacaan, internet dan
sumber-sumber lainnya
· Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun
dari sumber-sumber terkait untuk
mendapatkan kesimpulan tentang peran tokoh-tokoh nasional dan daerah dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
· Melaporkan hasil analisis dalam
bentuk tulisan sejarah tentang satu
tokoh nasional dan tokoh dari daerahnya yang berjuang melawan penjajahan
|
3.7
Menganalisis peristiwa proklamasi kemerdekaan dan
maknanya bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan
bangsa Indonesia
3.8
Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama
Republik Indonesia pada awal kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan
kebangsaan Indonesia masa kini
3.9
Menganalisis peran dan nilai-nilai perjuangan Bung
Karno dan Bung Hatta sebagai proklamator serta tokoh-tokoh lainnya sekitar
proklamasi
4.7
Menalar peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya
bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa
Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
4.8
Menalar peristiwa pembentukan pemerintahan Republik
Indonesia pada awal kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan
Indonesia masa kini dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
4.9
Menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan Bung Karno
dan Bung Hatta serta tokoh-tokoh lainnya sekitar proklamasi
|
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
· Peristiwa proklamasi Kemerdekaa
· Pembentukan pemerintahan pertama RI
· Tokoh proklamator dan tokoh lainnya sekitar proklamasi
|
· Membaca buku teks, melihat gambar peristiwa-peristiwa penting sekitar proklamasi kemerdekaan,
gambar tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan, dan mengunjungi objek sejarah
terdekat
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang belum
dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi
tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan
pertama,dan tokoh-tokoh proklamasi
Indonesia
· Mengumpulkan informasi terkait dengan peristiwa proklamasi kemerdekaan,
pembentukan pemerintahan pertama, dan tokoh-tokoh proklamasi Indonesia.
melalui bacaan, internet dan sumber-sumber lainnya
· Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan
tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan
pertama,dan tokoh-tokoh proklamasi
Indonesia
· Melaporkan hasil analisis dalam
bentuk cerita sejarah tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan
pemerintahan pertama, dan menulis sejarah perjuangan Bung Karno dan Bung
Hatta
|
3.10
Menganalisis strategi dan bentuk perjuangan bangsa
Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda
4.10
Mengolah informasi tentang strategi dan bentuk
perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari
ancaman Sekutu dan Belanda dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
|
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman
Sekutu dan Belanda
·
Bentuk dan strategi perjuangan menghadapi ancaman
Sekutu
·
Bentuk dan strategi perjuangan menghadapi ancaman
Belanda
|
· Membaca buku teks dan melihat gambar-gambar peristiwa penting dan mengunjungi objek
sejarah terdekat berkaitan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang bentuk dan strategi perjuangan
bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman Sekutu dan Belanda
· Mengumpulkan informasi terkait dengan bentuk dan strategi perjuangan
bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman Sekutu dan Belanda melalui bacaan
dan/atau internet, serta sumber lainnya
· Menganalisis informasi dan data-data yang didapat dari bacaan maupun dari
sumber-sumber terkait lainya untuk
mendapatkan kesimpulan tentang bentuk dan strategi perjuangan bangsa
Indonesia dalam menghadapi ancaman Sekutu dan Belanda
· Melaporkan hasil analisis dalam bentuk cerita sejarah tentang bentuk dan
strategi perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman Sekutu dan
Belanda
|
C.
Kelas XII
Alokasi
waktu: 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar
|
Materi Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
3.1
Menganalisis upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman
disintegrasi bangsa antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS,
PRRI, Permesta, G-30-S/PKI
3.2
Mengevaluasi peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh
nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia
pada masa 1945–1965
4.1
Merekonstruksi upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi
ancaman disintegrasi bangsa antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi
Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah
4.2
Menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh
nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa
Indonesia pada masa 1945–1965
|
Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan
Integrasi Bangsa dan Negara RI
·
Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman
disintegrasi bangsa
·
Upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan keutuhan
wilayah NKRI
Tokoh nasional dan daerah yang berjuang mempertahankan
keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945-1965
|
· Membaca buku teks, menyimak penjelasan guru, melihat foto-foto peristiwa,
tokoh-tokoh nasional dan daerah serta film dokumenter tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan integrasi bangsa dan negara RI
·
Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya
jawab/berdiskusi tentang informasi tambahan
yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang
perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan integrasi bangsa dan
negara RI serta peran tokoh Nasional
dan Daerah dalam perjuangan mempertahankan negara dan bangsa Indonesia
1945-1965
·
Mengumpulkan informasi yang terkait dengan perjuangan
bangsa Indonesa dalam mempertahankan integrasi bangsa dan negara RI , serta
peran tokoh Nasional dan Daerah dalam
perjuangan mempertahankan negara dan
bangsa 1945-1965 melalui bacaan, dan atau internet serta sumber sejarah lain
· Mengevaluasi informasi dan
data-data yang didapat dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait lainya untuk
mendapatkan kesimpulan tentang perjuangan bangsa Indonesa dalam mempertahankan
integrasi bangsa dan negara RI, serta peran tokoh Nasional dan Daerah dalam
perjuangan mempertahankan negara dan
bangsa 1945-1965
· Melaporkan hasil rekonstruksi dalam bentuk cerita sejarah tentang
perjuangan bangsa Indonesa dalam mempertahankan integrasi bangsa dan negara
RI dan tulisan sejarah tentang salah
satu tokoh Nasional dan Daerah dalam mempertahankan keutuhan Indonesia
1945-1965
|
3.3
Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal
3.4
Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan
ekonomibangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
4.3
Merekonstruksi perkembangan kehidupan politik dan
ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi
Liberal dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis
4.4
Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan
politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa Demokrasi Terpimpin dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis
|
Indonesia Pada Masa Awal Kemerdekaan Sampai dengan
DemokrasiTerpimpin
· Perkembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya bangsa
Indonesia pada masa awal kemerdekaan
· Perkembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya bangsa
Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
·
Perkembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan
budaya bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
|
· Membaca buku teks, melihat foto-foto peristiwa,dan film dokumenter
tentang Indonesia pada masa awal kemerdekaan, Demokrasi Liberal dan Demokrasi
Terpimpin
·
Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya
jawab/berdiskusi tentang informasi tambahan
yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang perkembangan kehidupan politik dan
ekonomi bangsa Indonesia pada masa Awal Kemerdekaan, Demokrasi Liberal, dan
Demokrasi Terpimpin
·
Mengumpulkan informasi yang terkait dengan perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa Awal Kemerdekaan, Demokrasi Liberal, dan demokrasi
terpimpin melalui bacaan, dan atau internet
serta sumber sejarah lain
· Mengevaluasi informasi dan data-data yang didapat dari bacaan maupun dari
sumber-sumber terkait lainnya untuk mendapatkan kesimpulan tentang
perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Awal
Kemerdekaan, Demokrasi Liberal, dan Demokrasi Terpimpin
· Melaporkan hasil rekonstruksi dan hasil penelitian sederhana dalam bentuk
tulisan tentang perkembangan kehidupan
politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Awal Kemerdekaan,
Demokrasi Liberal, dan Demokrasi Terpimpin
|
3.5
Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
3.6
Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan
ekonomi bangsa Indonesia pada masa
awal Reformasi
3.7
Mengevaluasi peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam
perubahan politik dan ketatanegaraan Indonesia
4.5
Melakukanpenelitian sederhana tentang pekembangan
kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Orde Baru dan
menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis
4.6
Melakukan penelitian sederhana tentang pekembangan
kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal Reformasi dan
menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis
4.7
Menulis sejarah tentang peran pelajar, mahasiswa,
danpemuda dalam perubahan politik dan ketatanegaraan Indonesia
|
Kehidupan Bangsa Indonesia Pada Masa Orde Baru Sampai
Reformasi
·
Kehidupan politik dan ekonomi pada masa Orde Baru
·
Kehidupan politik dan ekonomi pada masa Reformasi
Peranpelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam perubahan
politik dan ketatanegaraan Indonesia
|
· Membaca buku teks, menyimak penjelasan guru, melihat foto-foto peristiwa
dan film dokumenter tentang Indonesia pada masa Orde Baru, Reformasi dan
peran pelajar, mahasiswa, pemuda dan tokoh masyarakat dalam perubahan politik
dan ketatanegaraan Indonesia
·
Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi
tentang informasi tambahan yang belum
dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi
tentang perkembangan kehidupan
politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Orde Baru, Reformasi
dan peran pelajar, mahasiswa, pemuda dan tokoh masyarakat dalam perubahan
politik dan ketatanegaraan Indonesia
·
Mengumpulkan informasi yang terkait dengan perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa Orde Baru, Reformasi, dan peran pelajar, mahasiswa,
pemuda dan tokoh masyarakat dalam perubahan politik dan ketatanegaraan
Indonesia melalui bacaan, dan atau
internet serta sumber sejarah lain
· Mengevaluasi informasi dan data-data yang didapat dari bacaan maupun
dari sumber-sumber terkait lainnya
untuk mendapatkan kesimpulan tentang perkembangan kehidupan politik dan
ekonomi bangsa Indonesia pada masa Orde Baru dan Reformasi serta peran
pelajar, mahasiswa, pemuda dan tokoh masyarakat dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia
· Melaporkan hasil penelitian sederhana dalam bentuk tulisan sejarah tentang
perkembangan kehidupan politik dan
ekonomi bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
dan Reformasi, serta peran
pelajar, mahasiswa, pemuda dan tokoh masyarakat dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia
|
3.8
Mengevaluasi peran bangsa Indonesia dalam perdamaian
dunia antara lain: KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non
Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal
Meeting
4.8
Menyajikan hasil telaah tentang peran bangsa Indonesia
dalam perdamaian dunia antara lain: KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda,
Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting serta menyajikannya
dalam bentuk laporan tertulis
|
Peran Bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia antara
lain: KAA, misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI,
Jakarta Informal Meeting
|
· Membaca buku teks, melihat foto-foto dan film dokumenter tentang
kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang belum
dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi
tentang kontribusi bangsa
Indonesia dalam perdamaian dunia.
·
Mengumpulkan informasi yang terkait dengan materi
tentang kontribusi bangsa Indonesia
dalam perdamaian dunia. melalui bacaan, dan atau internet serta sumber sejarah lain
· Mengevaluasi informasi dan data-data yang didapat dari bacaan maupun
dari sumber-sumber terkait lainnya
untuk mendapatkan kesimpulan tentang kontribusi bangsa Indonesia dalam
perdamaian dunia
· Melaporkan hasil telaah dalam bentuk tulisan sejarah tentang kontribusi
bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia.
|
3.9
Mengevaluasi kehidupan bangsa Indonesia dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era kemerdekaan (sejak
Proklamasi sampai dengan Reformasi)
4.9
Membuat studi evaluasi tentang kehidupan bangsa
Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di era
kemerdekaan (sejak Proklamasi sampai dengan Reformasi) dalam bentuk tulisan
dan/atau media lain
|
Prestasi Bangsa Indonesia Dalam Mengembangkan Iptek
Pada Era Kemerdekaan
·
Revolusi hijau
·
Teknologi transportasi
·
Teknologi kedirgantaraan
·
Teknologi komunikasi dan informasi
·
Teknologi arsitektur dan konstruksi
|
· Membaca buku teks, melihat foto-foto, dan/atau menonton film tentang perkembangan IPTEK di Indonesia sejak
Proklamasi sampai dengan Reformasi
· Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang belum
dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi
tentang perkembangan IPTEK di
Indonesia sejak Proklamasi sampai dengan Reformasi
· Mengumpulkan informasi yang terkait dengan materi tentang perkembangan IPTEK di Indonesia sejak
Proklamasi sampai dengan Reformasi
· Mengevaluasi informasi dan
data-data yang didapat dari bacaan
maupun dari sumber-sumber terkait
lainnya untuk mendapatkan kesimpulan tentang perkembangan IPTEK di Indonesia
sejak Proklamasi sampai dengan Reformasi)
· Melaporkan hasil studi evaluasi dalam bentuk tulisan tentang perkembangan
IPTEK di Indonesia sejak Proklamasi sampai dengan Reformasi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar