Cari Blog Ini

27 Oktober 2016

PIDATO

PIDATO

Pidato adalah penyampaian dan penanaman pikiran, informasi,
atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai. Pidato biasanya
disampaikan secara lisan dalam acara-acara resmi, seperti peringatan
hari bersejarah, perayaan hari besar, atau pembukaan suatu kegiatan.
Untuk dapat berpidato dengan baik harus mempersiapkan materi
pidato yang akan disampaikan. Materi pidato tersebut dapat disusun
secara lengkap atau hanya pokok-pokoknya saja.
Ada tiga langkah utama yang perlu diperhatikan dalam
menyusun naskah pidato, yakni meneliti masalah, menyusun uraian,
dan melakukan latihan.
1. Meneliti Masalah
a. Menentukan Topik dan Tujuan Pidato
Topik pembicaraan merupakan persoalan yang dikemukakan.
Topik yang akan disampaikankan hendaknya menarik perhatian
pembicaradanpendengar.Adapuntujuanpembicaraanberhubungan
dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar.
Contoh:
Topik : Bahaya rokok bagi kesehatan
Tujuan umum : Sosialisasi
Tujuan khusus : Memberikan penjelasan untuk mensosialisasikan bahaya rokok bagi kesehatan,
baik bagi perokok maupun orang-orang di
sekitarnya.
b. Menganalisis Pendengar dan Situasi
Menganalisis pendengar dan situasi dilakukan untuk mengetahui siapa pendengarnya dan dalam situasi apa pidato
itu akan disampaikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menganalisis pendengar adalah sebagai berikut.
1) Maksud pengunjung mendengarkan uraian pidato.
2) Adat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar.
3) Tempat acara berlangsung.
c. Memilih dan Menyempitkan Topik
Topik yang terlalu luas dapat kita batasi agar lebih fokus
dan pembahasan lebih terarah.
2. Menyusun Uraian
a. Mengumpulkan Bahan
Untuk dapat menyusun pidato, kita harus mengumpulkan
bahan yang diperlukan sesuai dengan topik pembicaran. Banyak
sumber yang dapat dijadikan bahan pidato, seperti bahan bacaan,
hasil mendengarkan, atau pengalaman yang berkesan.
b. Membuat Kerangka Uraian
Membuat kerangka uraian (sama halnya dengan kerangka
karangan) akan memudahkan kita untuk menyusun naskah
pidato. Bahan-bahan yang telah kita peroleh disusun sesuai
dengan kerangka uraian.
c. Menguraikan secara Mendetail
Naskah pidato dapat diuraikan secara lengkap sesuai
dengan kerangka yang telah dibuat. Dalam penyusunan naskah
hendaknya kita menggunakan kata-kata yang tepat dan efektif
sehingga memperjelas uraian.
3. Berlatih Berpidato
Jika kita belum terbiasa tampil di depan umum, latihan
berbicara sangatlah perlu. Kita dapat melatih intonasi, pengucapan,
ataupun gaya saat berpidato. Kita juga dapat menentukan metode
berpidato yang akan digunakan.
Berikut metode pidato yang dapat digunakan setelah kita mempersiapkan naskah pidato.
a. Metode Menghafal
Berpidato dengan metode menghafal dilakukan dengan
cara menghafalkan naskah pidato yang telah disusun. Metode
ini memang sedikit merepotkan karena kita harus menghafalkan
kata demi kata. Pidato dengan metode ini dapat digunakan untuk
pidato pendek dalam situasi yang resmi.
b. Metode Naskah
Metode ini sering dipakai dalam pidato resmi. Kita tampil
berpidato dengan cara membacakan naskah yang telah disusun.
Metode dengan membaca naskah agak kaku. Apalagi jika belum
terbiasa, pandangan mata kita hanya difokuskan pada naskah,
sedangkan pendengar terabaikan.
c. Metode Ekstemporan
Metode ini dianggap paling ideal. Dalam metode ini,
pembicara menyiapkan sebuah naskah yang lengkap untuk
disampaikan dalam pidato, akan tetapi pada pelaksanaannya
naskah tersebut tidak dibaca seperti pada metode naskah. Naskah
pidato berfungsi sebagai catatan materi yang akan disampaikan.
Pembicara akan berbicara secara bebas tanpa membaca naskah
itu.
Adapun struktur penulisan naskah pidato terdiri atas bagian
pembuka, isi, dan penutup.

Contoh bagian pembuka pidato:
Bapak/ Ibu guru yang saya hormati,
serta rekan-rekan yang saya banggakan,
Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah swt. Saat ini kita masih diberikan keleluasaan umur untuk
melakukan segala aktivitas dan rutinitas kita. Semoga langkahlangkah perjuangan kita ada dalam rida-Nya.
Contoh bagian isi pidato:
Hadirin yang saya hormati,
Seminar ini diadakan bukan tanpa tujuan. Tujuan pokok
seminar ini adalah untuk meningkatkan mutu pengajaran bahasa,
terutama bahasa Indonesia dan bahasa daerah, baik sebagai sarana
komunikasi maupun sebagai unsur dan pendukung kebudayaan
kita. Hal yang perlu kita tingkatkan adalah pengajaran bahasa
pada semua jenis jenjang lembaga pendidikan, termasuk lembaga
pendidikan luar sekolah.
Contoh bagian penutup pidato:

Seminar ini diadakan dengan harapan dapat menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan pengajaran dan
perkembangan bahasa Indonesia dan daerah. Mudah-mudahan
usaha kita ini diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Wassalamualaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Entri yang Diunggulkan

MERDEKA MENGAJAR